Mengajar berasal dari kata ajar yang berari memberikan petunjuk atau menyampaikan informasi ,pengalaman, pengetahuan dan sejenisnya kepada subjek tertentu diketahui atau dipahami.Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan mengajar yang mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran, sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Elemen elemen yang terlibat dalam aktivitas mengajar meliputi tujuan, bahan ajar,interaksi guru siswa dengan perekat kemampuan pengelolaan kelas dan evaluasi hasil belajar sebagai produknya.pengajaran didefenisikan sebagai interaksi antara siswa dalam rangka mengelaborasi bahan ajar dengan dukungan kemampuan pengelolaan kelas yang baik untuk mencapai tujuan tertentu berupa hasil belajar siswa.hasil belajar itu diketahui melalui evaluasi.
Kegiatan mengajar yang unggul yang baik apabila dapat memotivasi siwa belajar secara berkelanjutan, substansial dan positif terutama berkaitan dengan bagaimana mereka berpikir, bertindak dan merasa.seorang guru sebagai salah satu pemberi energi siswa dalam belajar.bedasarkan hasil kajian terhadap beberapa referensi, guru dengan kemampuan mengajar yang unggul memiliki karakteristik seperi ini.
1 Keahlian pokok, diantaranya:
Memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran secara menyeluruH
Menguasai materi lebih jauh dari sekadar yang tertuang dalam buku teks
Meneliti dan mengembangkan pikiran-pikiran penting dan asli mengenai materi pelajaran khusus Memilii minat yang kuat dalam isu isu
2 Ahli pedagogis, diantaranya:
Mengevaluasi dan menilai siswa secara adil dan cepaT
Memberikan umpan balik secara teratur, konstruktif, dan obyektif untuk siswa
Mempromosikan penemuan siswa
3 Komunikator yang unggul, diantaranya:
Menunjukkan kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan yang efektif
Membantu siswa belajar menggunakan keterampilan berkomunikasi yang efektif
Menggunakan bahasa sebagai jembatan budaya
Mendalami secara kontynue mata pelajaran
4 Mentor yang berpusat pada siswa, diantaranya:
Membuat siswa dengan mudah memahami kepribadiannya
Menjadikan dan membuat kegiatan belajar siswa sebagai prioritas tertinggi
Menyediakan waktu secara ikhlas untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa
Membuat siswa dengan mudah memahami kepribadiannya
5 Asesor yang sistematis dan berkelanjutan, diantaranya: Mengakui keterbatasan dan kekurangan sendiri
Mendukung upaya pengujian untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pembelajaran
Mengembangkan dan menggunakan hasil penilaian untuk terus meningkatka pengalaman belajar siswa sesuai dengan tujuan program
Mengetahui keterbatasan dan kekurangan sendiri
Guru mmiliki strategi mengajar dalam mendidik siswanya iyang didasari pada paradigma yang berbeda mengenai cara siswa belajar. Guru akan menjadi lebih efektif bila ia secara sadar memilih untuk menggunakan strategi belajar, memperluas perbendaharaan strategi, dan ahli dalam menggunakan strategi belajar itu. Lima strategi belajar yang dimaksud yaitu :
Strategi 1: Pelatihan dtean pelatihan lanjut, yaitu mengembangkan ketrampilan dasar dan lanjutan dengan tujuan yang jelas, melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu, dan memperkuat setiap kemajuan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan psikologi perilaku.
b. Strategi 2: Ceramah dan menjelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah diproses, dan diingat. Strategi ini didasari oleh temuan psikologi kognitif.
c. Strategi 3 : Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan dan penemuan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan tentang proses berpikir dan penilitian psikologis pada penalaran dan kreativitas.
d. Strategi 4: Kelompok dan tim, yaitu berbagi informasi, bekerja secara kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap, pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok. Strategi ini didasari oleh hasil temuan tentang komunikasi kelompok dan tim.
e. Strategi 5: pengalaman dan refleksi, yaitu mengaktifkan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang terjadi di lingkungan kerja, magang, studi wisata, atau kegiatan diluar ruangan. Strategi ini didasari oleh hasil temuan teori belajar holistik dan teori-teori konseling yang memfasilitasi wawasan dan pemahaman diri.
Kelima strategi diatas menyediakan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Kelimanya dapat digunakan dengan materi pelajaran dalam pengaturan apapun dan di setiap kelompok usia siswa, bahkan juga untukk siswa perguruan tinggi. Lima strategi, bersama dengan tiga perspektif (materi pelajaran, cara mengelola/mengatur pembelajaran, dan siswa) menyediakan informasi dasar profesional bahwa setiap guru agar menjadi lebih efektif dalam melaksanakan tugasnya. Selebihnya tentu mengandalkan pelatihan, kesabaran, dan kerja keras.
Daftar Pustaka:
Danim, Sudarwan (2010). Paedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta